Universitas Negeri Surabaya (Unesa) hadirkan inovasi baru dengan meluncurkan Signalong Indonesia.
Berikan
kemudahan bagi ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) untuk berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa isyarat, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) hadirkan
inovasi baru dengan meluncurkan Signalong Indonesia.
Signalong
Indonesia merupakan model komunikasi isyarat bagi ABK yang memiliki efektifitas
tinggi karena telah diadopsi sesuai dengan kondisi dan budaya komunikasi yang
berkembang di Indonesia.
Tim Penulis
Kamus Digital, Drs. Sujarwanto, M.Pd. mengatakan bahwa, Signalong Indonesia adalah salah satu inovasi
variasi terbaru Kamus Digital Bahasa Isyarat hasil kerjasama antara Unesa,
Direktorat PKLK Dikdas Dirjen Dikdas Kemendikbud dan Open University, United
Kingdom yang diberi nama Signalong Indonesia.
“Unesa terus
menyajikan inovasi berbagai produk unggulan yang diharapkan menjadi solusi dari
berbagai persoalan yang sedang berkembang,” kata Sujarwo, Senin, (21/09/20).
Menurut Sujarwo,
Signalong Indonesia berbeda dengan konsep Bahasa isyarat yang telah ada
sebelumnya. Karena, menekankan pada efektivitas tersampainya pesan komunikasi
sehingga dapat digunakan oleh siapa saja, tak hanya anak dengan keterbatasan
pendengaran namun juga yang memiliki keterbatasan intelektual.
Dikesempatan
yang sama, pengajar program studi Pendidikan Luar Biasa Unesa, Khofidotur
Rofiah, S.Pd.M,Pd. Juga menjelaskan, metode Signalong telah diaplikasikan di
Sekolah Inklusif Galuh Handayani. Dan hasilnya terbukti efektif untuk
mempermudah komunikasi dalam kelas yang memiliki siswa yang beragam.
“Salah satu keunggulan Signalong Indonesia adalah tidak mengunakan awalan dan akhiran dan mirip dengan komunikasi non verbal yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Contohnya dalam membuat Bahasa isyarat anak, tangan kanan membentuk kepala anak. Nah in ikan sering kita praktekkan dalam Bahasa sehari-hari,” terang Khofidotur.
Share It On: